Wednesday, June 15, 2011

[FF/S/NC-17/9] CHERISH YOUR HEARTACHE

previous chapter: 1|2|3|4|5|6|7|8



TITLE: CHERISH YOUR HEARTACHE
GENRE: ROMANCE
LANGUAGE: BAHASA INDONESIA
RATING: NC-17/Straight
CASTS:
- Oh Won Bin
- Han Ye Won
- Song Seung Hyun


“Oppa, kau kapan pulang?,”tanya Yewon dengan nada merajuk. Wonbin yang mendengarnya dari seberang telepon langsung mengetahui bahwa mood Yewon sekarang pasti sedang buruk.
“Aku pulang seperti biasa,kenapa?,”jawab Wonbin.
“Pulang sekarang…,”ucap Yewon dengan nada merajuk dan bisa dibilang hampir menangis.
“Apakah ada hal buruk terjadi?,”tanya Wonbin dan Yewon terdiam. Gadis itu tidak berkata-kata cukup lama.
“Aku menghancurkan dapur,”jawab Yewon dan Wonbin langsung memekik kaget mendengarnya.

Satu jam kemudian Wonbin datang dan langsung berjalan ke dapur dengan terburu-buru. Dia tidak bisa mempercayai pandangannya. Dapur di depannya benar-benar sudah tidak berbentuk. Dapur itu terlihat kotor dan banyak bekas asap. Dia melihat Yewon yang sedang berjongkok dan langsung menoleh padanya dengan wajah memelas.
“Maafkan aku,oppa,”ucap Yewon. Yewon menghela napasnya dan menghampiri Yewon, menarik tangan gadis itu agar bangun dan dia benar-benar kaget saat dilihatnya lantai penuh bercak darah. Dia langsung melihat tangan Yewon dan melihat beberapa irisan di jari-jarinya.
“Ya! Kau ini kenapa,huh?,”tanya Wonbin yang dengan susah payah melangkahi bahan-bahan makanan yang sudah hancur dan berserakan di lantai. Dia membawa Yewon ke kamar mandi dan membasuh tangan gadis itu.
“Bagaimana kalau nanti kau anemia? Berapa liter darah yang kau keluarkan,huh?,”tanya Wonbin seraya mencuci bersih tangan Yewon.
“Kau berlebihan sekali,”ucap Yewon.
“Tapi apa tidak sakit?,”tanya Wonbin menolehkan kepalanya.
“Tentu saja sakit, tapi satu jam yang lalu. Sekarang sudah tidak begitu sakit,”jawab Yewon.
“Kau ini benar-benar aneh. Kenapa tiba-tiba masuk dapur dan memasak? Tapi kurasa itu tidak termasuk memasak. Kau benar-benar sudah menghancurkan dapur. Bagaimana cara membersihkanny?,”tanya Wonbin heran. Yewon hanya cemberut menatapnya.
“Aku hanya ingin mencoba saja. Dan ternyata dapur memang benar-benar tidak cocok untukku. Sudahlah, aku tidak akan masuk ke dapur lagi,”ucap Yewon lalu pergi meninggalkan Wonbin. Wonbin ikut keluar dan dilihatnya Yewon masuk ke kamarnya.
“Ya! Seharusnya kau bereskan dapur ini dulu!,”teriak Wonbin tetapi tidak digubris oleh Yewon dan dia menutup pintu kamarnya.
“Tskk… Anak itu benar-benar menyebalkan,”gerutu Wonbin. Dia kemudian menatap dapur yang benar-benar sudah kacau dan menghela napasnya. Dia kemudian melepas jasnya dan menggulung lengan kemejanya lalu mulai merapikan dapur yang sudah benar-benar hancur itu.
“Kurasa aku harus menghabiskan sepanjang malam untuk membereskan ini,”ucap Wonbin.

=========================

Yewon yang merasa kelaparan pun akhirnya keluar dan melihat Wonbin masih membereskan dapur. Dapur sudah terlihat bersih, hanya beberapa kotoran yang tertinggal.
“Oppa,”panggil Yewon dan Wonbin langsung menoleh. Kemeja pria itu terlihat basah dan peluh mengucur di keningnya membuat Yewon langsung tertawa melihatnya.
“Penampilanmu benar-benar kacau,oppa,”ucap Yewon setelah berhasil menghentikan tawanya. Wonbin melempar lap di tangannya dan menghampiri Yewon dengan berkacak pinggang.
“Ya! Ini semua karena kau!,”ucap Wonbin berpura-pura marah.
“Sudahlah, mandi sana! Oppa harus membuatkanku makan malam. Aku benar-benar lapar,”ucap Yewon seraya menyerahkan jas yang tersampir di kursi. Wonbin pun menerimanya dan melangkahkan kakinya ke kamar mandi.

“Yewon-a,aku ingin melakukan sesuatu,”ucap Wonbin yang sedang duduk menatap tv. Yewon yang sudah berdiri dan hendak berjalan ke kamarnya pun akhirnya membalik badannya.
“Melakukan apa?,”tanya Yewon bingung. Wonbin langsung berdiri dan menatap Yewon. Wonbin tidak mengatakan apa-apa dan langsung mencium Yewon. Membuat Yewon langsung membelalakkan matanya.
“Oppa,”ucap Yewon di tengah ciuman itu. Yewon berusaha mendorong tubuh Wonbin karena dia tau ini adalah perbuatan yang salah. Dia sudah mempunyai kekasih dan tidak seharusnya dia mencium pria lain.
“Oppa, apa yang kau lakukan?,”ucap Yewon marah saat akhirnya berhasil mendorong tubuh Wonbin menjauh.
“Kenapa? Apa aku salah,huh?,”tanya Wonbin.
“Tentu saja kau salah. Kau mencium kekasih pria lain. Kau mencium adikmu sendiri,”ucap Yewon kesal. Wonbin mengepalkan tangannya dan memejamkan matanya, berusaha mengatur emosinya.
“Yewon-a, kuhomon jangan mengatakan hal itu. Bukankah aku pernah mengatakan padamu untuk tidak mengungkitnya? Kita bukan kakak beradik,”ucap Wonbin menatap Yewon, tetapi Yewon tetap memberikan tatapan tajamnya. Wonbin mendekat dan Yewon beringsut menjauh.
“Aku mohon kau jangan seperti ini. Aku benar-benar sudah tidak bisa menahan diriku. Memang kau pikir mudah menahan diri untuk tidak menyentuhmu,huh? Aku tersiksa, Yewon-a. tapi apa yang aku dapat? Saat aku menciummu, kau justru mendorong tubuhku,”ucap Wonbin dengan tatapan sedih.
“Sudahlah, kau cepatlah tidur,”ucap Wonbin mengusap pelan rambut Yewon lalu berjalan ke kamarnya.

Tengah malam Yewon berjalan ke kamar Wonbin dan dilihatnya pria itu sudah tidur. Dia menghampiri Wonbin dan duduk di sampingnya. Dia sudah memikirkan perkataan Wonbin tadi dan dia merasa bersalah, jadi dia pun memutuskan untuk meminta maaf.
“Oppa,”panggil Yewon mengguncang pelan bahu Wonbin. Wonbin tidak bergerak sama sekali.
“Oppa,”Yewon terus mengguncang bahu pria itu, tetapi tetap tidak ada reaksi.
“Oppa, kau tidak mati kan?,”tanya Yewon karena Wonbin sama sekali tidak bergerak. Dia pun memutuskan untuk berdiri dan menarik tangan Wonbin. Dengan sekuat tenaga dia menarik tangan Wonbin hingga terduduk. Wonbin pun mengerjapkan matanya dan mengacak-acak rambutnya.
“Ada apa?,”tanya Wonbin kemudian. Yewon tidak langsung menjawab karena dia harus mengatur napasnya yang memburu terlebih dahulu. Yewon pun kemudian duduk di hadapan Wonbin.
“Aku minta maaf,”ucap Yewon. Wonbin hanya mengangguk dan kembali merebahkan tubuhnya lalu menutup seluruh tubuhnya dengan selimut.
“Tskk.. Apakah dia benar-benar mendengarku?,”gumam Yewon menatap Wonbin yang sudah kembali terlelap. Yewon pun akhirnya memutuskan untuk pergi. Dia tidak peduli Wonbin mendengarnya atau tidak, yang penting dia sudah mengatakannya dan melihat Wonbin menganggukkan kepalanya.

===================================

Seunghyun langsung menyambut Yewon dengan pelukannya saat Yewon di hadapannya. Seunghyun dengan penuh kasih sayang mengusap rambut ke kekasihnya itu.
“Kau mau mengajakku kemana,oppa?,”tanya Yewon lalu duduk di hadapan Seunghyun.
“Aku ingin mempertemukanmu dengan adikku,”jawab Seunghyun.
“Adik? Siapa? Memang kau punya adik?,”tanya Yewon.
“Iya, aku punya adik. Dia tinggal dengan sepupuku, tapi dia mengatakan hari ini akan datang jadi aku mengajaknya bertemu di café ini saja, sekalian mempertemukan kalian,”jelas Seunghyun.
“Lalu setelah aku bertemu dengannya kita mau kemana? Tetap disini?,”tanya Yewon.
“Tidak. Kita akan ke Daegu. Ke rumah sepupuku,”jawab Seunghyun.
“Untuk apa mengajakku kesana? Aku pasti akan merasa canggung,”ucap Yewon.
“Kau tenang saja. Seluruh keluargaku itu ramah dan menyenangkan,”ucap Seunghyun.
“Kuharap mereka semua tidak separah kau,”ucap Yewon asal dan Seunghyun tertawa.
“Tenang saja. Mereka lebih waras dariku,”ucap Seunghyun.
“Oh? Itu dia,”ucap Seunghyun beberapa saat kemudian dan mengangkat tangannya. Yewon menoleh dan melihat seorang pria tinggi dan tampan berjalan ke arah mereka. Pria itu benar-benar mirip dengan Seunghyun.
“Annyeong,hyung!,”ucap pria itu saat sudah tiba di meja mereka dan berpelukan dengan Seunghyun.
“Kenalkan kekasihku!,”ucap Seunghyun.
“Annyeong haseyo! Song Se Hyun imnida!,”ucap Sehyun memperkenalkan dirinya. Yewon pun memperkenalkan dirinya dan Sehyun pun akhirnya duduk di samping Seunghyun.
“Apakah dia noona?,”tanya Sehyun pada Seunghyun.
“Tidak. Dia seumuran denganmu,”jawab Seunghyun.
“Benarkah? Baiklah, kalau begitu aku tidak akan berbicara dengan bahasa formal,”ucap Sehyun.
“Hyung, aku lapar,”ucap Sehyun.
“Tskk… pesan saja sendiri,”ucap Seunghyun.
“Aigoo~~ Kau benar-benar menyebalkan,”ucap Sehyun beranjak berdiri.
“Jjangjjangmyun, Sehyun-a,”ucap Seunghyun.
“Kau mau pesan apa, Yewon-ssi?,”tanya Sehyun.
“Bukankah aku sudah mengatakan jjangjjangmyun?,”ucap Seunghyun.
“Tapi aku bertanya pada Yewon!,”ucap Sehyun bersikeras.
“Itu pesanan kami, bodoh! Sudah cepat sana pergi!,”ucap Seunghyun dan Sehyun pergi dari sana sambil menggerutu.
“Kenapa begitu pada adik sendiri?,”tanya Yewon.
“Kenapa? Kami memang biasa seperti itu. Itulah keakraban kami,”ucap Seunghyun.
“Benar-benar aneh. Kalian justru terlihat tidak akur,”ucap Yewon heran.
“Haha… aneh kah? Yahh… Harap maklum saja, jagi,”ucap Seunghyun.

“Aku pulang!!!!!!!!,”Sehyun langsung berteriak saat memasuki rumah sepupunya. Seunghyun dan Yewon yang mengikutinya di belakang hanya bisa tertawa.
“Ya! Kau tidak sopan sekali, Sehyun-a,”ucap seorang wanita yang baru datang dari dapur.
“Hehehe… Biar saja,”ucap Sehyun.
“Seunghyun-a, kau datang juga. Dan… Siapa gadis itu?,”tanya wanita itu.
“Dia kekasihku,”jawab Seunghyun.
“Annyeong haseyo! Yewon imnida,”ucap Yewon memperkenalkan diri.
“Yoochan imnida. Wahh… Akhirnya Seunghyun membawa seorang wanita,”ucap Yoochan ramah.
“Duduklah, aku akan mengambilkan minuman,”ucap Yoochan.
“Anak nakal itu mana, noona?,”tanya Sehyun.
“Di taman belakang dengan Yoochun,”jawab Yoochan dari dapur.
“Aku pergi dulu ya. Kalian nikmati saja waktu berdua,”ucap Sehyun mengerling jahil.

Setelah mengobrol cukup lama dengan Yoochan, Sehyun datang dengan seorang anak laki-laki di gendongannya. Seluruh tubuh anak itu basah kuyup dan Yoochan langsung menjitak Sehyun.
“Ya! Apa kau mengajaknya bermain air lagi?,”tanya Yoochan lalu mengambil anak itu dari gendongan Sehyun.
“Iya,”jawab Sehyun santai.
“Tskkk… Kau benar-benar menyebalkan,”ucap Yoochan.
“Aku permisi dulu ya. Aku harus mendandani Hwichan dulu,”ucap Yoochan lalu pergi.
“Ya! Basah, Sehyun-a!,”ucap Seunghyun saat Sehyun duduk di sofa.
“Biar saja,”jawab Sehyun tidak peduli.
“Kau ini sepertinya benar-benar sudah kebal dimarahi Chan noona,”ucap Seunghyun.
“Yewon-a, ayo kita pergi ke tempat lain. Kita harus menghindar dari pengganggu ini,”ucap Seunghyun lalu beranjak dan menarik tangan Yewon.
“Bilang saja kau ingin berduaan saja dengannya,”gumam Sehyun saat melihat Seunghyun dan Yewon menaiki tangga.

===============TBC==============


Please give reaction and leave comment


Read Chapter 10
CREDIT to Yewonnie @Primadonnas' Island blog

 
 

Followers

My Update